Tulisan pertama tentang cerita kehamilan si nona kumulai dengan “mengidam” saking bingungnya menulis apa. Mengingat 24 jam dalam sehari berasa kurang, jadilah tulisan singkat ini karena si nona sedang quality time bersama bapaknya. Hm…ngidam itu…sebenarnya betulkah harus dituruti semua? Katanya tidak harus loh. Tapi demi bumil bahagia, yok kita pilah dulu maunya apa. Ngidam sering dikaitkan dengan keinginan seseorang (seringnya ibu hamil) karena ingin menikmati makanan atau minuman tertentu. Hal ini bisa disebabkan perubahan hormon, ada pula karena indra perasa dan penciuman yang semakin peka.
Menurutku ini bak fantasi yang mendorong ingin menikmati sesuatu yang tiba-tiba terpikirkan. Kadang ingin hanya sesaat, eh begitu di depan mata malah ngga pengen makan. Biasanya terjadi pada ibu hamil trimester pertama dan kedua, kemudian akan membaik pada trimester ketiga. Jadi tulisan ini untuk anakku supaya nanti tau kalau mamaknya makan banyak. Sedikit nyusahin bang sabar tapi dikasih juga. hihihihi.
Selama trimester pertama, bisa dibilang kalau aku tidak merasakan mual sama sekali. Bebas muntah, tidak banyak keluhan kecuali indikasi medis. Makan asli lahap tanpa pantangan. Asalkan bukan aku yang masak. wkwkwkw. Apalagi jika ada aroma bawang, ampun bunnn…Memang cuma mual begitu aja, cuma jadinya berusaha menghindar dan jadi cuti masak selama trimester pertama. Tentu saja juru masak diserahterimakan kepada suami. Makasih bang sabar yang baik hati kecintaanku karna sudah masak banyak makanan enak selama awal kehamilan ini. Hampir 4bulan aku dan si nona dalam perut menikmati masakan enakmu. Jangan heran kalau nanti anak ini lebih doyan masakanmu.
Kadang aku jg bingung sih ini karena ngidam atau emang doyan. Mengingat aku makan semua makanan kecuali pantangan dari dokter seperti sushi mentah, telur mentah, mayones, daging yg bikin tensi tinggi seperti kambing dan b2. Selain itu semua masuk-masuk aja. Apalagi semua jenis mie yang berkuah tak pernah ada penolakan. Marugame, Lamian, Imperial Kitchen udah itu-itu aja bolak-balik. Mulutku selalu pengen yang berkuah-kuah dan ngga ada rasa bosan sama sekali.
Selain makanan yang biasa, inilah makanan-makanan yang paling pengen aku makan selama hamil. Dan pada dasarnya bukan makanan asing karena sebelum hamil aku juga menikmati semua makanan ini. Ada hasrat lebih pengen makanan ini tapi ngga bikin sendiri, dibikinin orang. Berusaha untuk mencoba semuanya baik dibeli atau dimasakin.
Paha ayam. Ini sih bikin betul-betul kek orang kampung. Paha ayam jadul ini tiba-tiba pengen kumakan. Karena ada eda yang bikin payam enak, gampang aja tinggal order.
Migomak yang dimasak langsung sama bang sabar. Harus bang sabar, harus ada kerupuknya, telur harus dicampur dengan kuahnya. Pusing ngga tuh? Pusinglah. wkwkw. Pengen minta maaf sama yang masak karna banyak maunya. Soalnya migomak bang sabar enak Seleranya makin nampak kek orang Samosir.
Arsik ikan mas pakai rias. Karena bang sabar memang belum pernah masak arsik jadinya dimasakin sama melly sisca. Sebenarnya ini bisa dipesan dari teman arisan tapi harus porsi banyak. Mengingat aku yang ngga jelas mau makan banyak atau icip-icip aja jadinya ngga jadi beli. Dan betul aja, semua ikan mas dr melly habis tak bersisa sampai jilat-jilat tulangnya.
Setelah trimester ketiga aku puaskan masak langsung. Biarkan saja si nona dalam perut mabok ikan mas arsik. Ketika acara 7 bulanan juga makan ikan mas, jadi dalam 9 bulan aku makan 3x dan habis semua. Semoga saja nanti si nona ini doyan makanan khas Batak yang satu ini.
Baca juga : Resep Memasak Ikan Mas Arsik Sederhana Khas Batak
Mie sop medan. Ini juga dimasakin melly. Sempat beli dr gofood tapi ngga seenak yang biasa aku makan. Membayangkan mie sop ini aja udah kebayang aromanya. Selain ini, juga dimasakin mie sop oleh bang sabar cuma lupa foto. Check list mie sop pun kelar. Pengen makan langsung mie sop di Samosir, cuma ngga bisa yaudah yang dimasak disinipun ngga apa-apa.
Kalau mangga ini dicari bang sabar keliling komplek perumahan. Dan bersyukur kebetulan ada yang berbuah. Ini saat trimester awal karena emang berasa mual dan pengen makan yang asam-asam. Ngga berani makan banyak takut diare, yang penting udah icip-icip aja.
Lupis ini sering aku bikin, cuma selama hamil kan ngga bisa masak, jadinya ini kami pesan dari penjual lontong medan. Biasanya ngga kebagian tapi karna selalu cek-cek gofood akhirnya kesampean makan lupis.
Selai srikaya. Perjalanan panjang ngangkut selai ini dari Siantar sampai ke Bogor. Makasih yessi sudah mengabulkan ngidamku yang selera makan makanan dari kampung ini. Dikasih bolu meranti juga tapi udah habis duluan. Terpuaskan keinginan makan roti pakai selai srikaya legendaris ini.
Kalau kerupuk singkong sambal ini dikirim mamak dari kampung. Juga kacang rondam samosir yang legendaris. Ini benar-benar pengen kumakan dan akhirnya dikirim mamak. Mauliate godang mak…borumu memang mentel kali banyak gayanya…maunya pun banyak.
Dali ni horbo atau susu kerbau yang dimasak dengan daun pepaya sampai menjadi kental seperti ini. Aku masak ini di trimester kedua. Begitu bisa masak langsung aku eksekusi. Biasanya dali ni horbo ini dicampur dengan arsik atau dimasak dengan bumbu arsik lagi. Namun yang ini aku santap begini saja sudah enak.
Gabin ini dimasak langsung sama bang sabar. Ini snack andalan bang sabar selain curros. Kalau pengen snack yang dibikin bang sabar biasanya aku minta ini. Dan bener aja, pas hamil malah pengen makan ini. Biasanya kami pesan dari tetangga, tetapi mengandung tape. Jadi supaya aman untuk bumil langsung dieksekusi ahlinya.
Pohul-pohul sangat banyak dijual di kampung, bahkan salah satu makanan yang wajib kamu coba jika berkunjung ke Danau Toba. Biasanya 7 bulanan di tempat kami Samosir sana ada pohul-pohul atau itak. Tapi karena kami tidak pulang, tidak bisa icip ini. Jadinya dibuat spesial bang sabar untukku. Terharu dan ngga tau lagi mau ngomong apa. Udah gitu rasanya enak lagi, padahal percobaan pertama.
Dan yang terakhir, tumpeng. Selama hamil ingin sekali makan tumpeng. Masalahnya kalau pesan tumpeng harus besar dan takut untuk pesan karena akan sisa banyak. Sampai 7 bulanan bang sabar udah janji nanti habis lahiran makan tumpeng. Si nona dalam perut sudah dibujuk supaya mau menunggu. Udah ikhlas sampai menjelang lahiran. Dan Puji Tuhan, beberapa hari sebelum lahiran diantar ibu Fitri tumpeng mini ini dan juga camilan. Sepertinya bu Fitri juga udah feeling kalau aku ngidam karena bolak balik nanya tumpeng porsi kecil tapi ada minimal order. Terima kasih Tuhan untuk orang-orang baik yang ada di sekitar kami. Ini ngidam tak terduga, setelah makan tumpeng jadi kontraksi terus. hahahaha
Jadi kamu percaya ngidam ini karena sangat ingin atau hanya doyan aja?
Aku juga bingung mengartikan rasa-rasa ini. Yang pasti hampir semua makanan dari kampung. Jadi nanti aku ngga akan heran kalau aku dan si nona selera makanannya sama. Juga menyayangi orang yang sama yaitu bapaknya, karna selalu memastikan kami berdua kenyang. hihihihi
Kalau orang zaman dulu katanya ngidam harus diturutin supaya nanti anaknya ngga ileran. Terlepas dari itu mitos atau fakta, tapi kebetulan semua makanan yang aku mau ada dan bisa dibuat. Ngga ngidam benda atau pengen dibeliin sesuatu, lebih ke makanan. Jadi terima kasih untuk semua orang yang sudah membantu ngidamku. Semakin banyak berkat. Nanti kita lanjut cerita tentang kehamilan lagi yah.
✽ ✽ ✽ ✽ ✽
There are 2 comments
Hebat kakak iri akutu. Aku lagi ngidam masih TM pertama benar2 gabisa masuk apapun ini lagi pengen arsik B2 lihat resep kakak enak banget makasih kakakku
Wah…sehat-sehat yah. Semoga resepnya suka.