Masih di lokasi yang sama yaitu di Pulau Derawan, aku selalu tertarik membahas makanan yang menurutku unik. Aku punya kebiasaan sebelum menuju suatu lokasi mencari tau terlebih dahulu makanan khas di daerah tersebut karena aku suka makan 🙂 . Tehe-tehe, salah satu makanan khas Pulau Derawan.
Tehe-tehe biasa disajikan untuk tamu dan menurut salah satu panitia bang @gembelyahud makanan ini sangat jarang ada. Dan kali ini aku dan teman-teman beruntung karena dapat melihat secara langsung bentuk Tehe-tehe ini seperti apa, mengingat sebelumnya hanya on the list makanan yang ingin aku lihat. Tau-tau punya kesempatan untuk menikmatinya.
Nah…kebayang tidak kalau Tehe-tehe ini berasal dari cangkang Landak Laut? Derawan memang sangat terkenal dengan keindahan bawah laut dan keragaman biota lautnya. Landak Laut (Diadema antillarum) atau yang dalam bahasa asing disebut Sea Urchin memang memiliki bentuk dan tekstur yang hampir sama dengan Bulu Babi (Temnopleurus alexandrii).
Dua golongan hewan echinodermata ini dapat dinikmati dengan memecahkan cangkang sampai terbelah. Di dalam cangkang berupa kelenjar dan kelenjar ini dapat dimakan mentah atau dicampur dengan sedikit asam untuk menghilangkan bau amis dan menambah rasa yang lebih nikmat. Untuk memecahkan cangkang Bulu Babi sedikit lebih sulit karena bulunya yang beracun digunakan melindungi diri dari serangan mangsa.
Berbeda dengan Tehe-tehe, hewan ini tidak dimakan mentah. Cangkang Landak Laut pertama sekali dibersihkan dan diberi sedikit lubang pada ujung cangkang. Kemudian kelenjar dari Landak Laut dikeluarkan. Setelah cangkang bersih luar dalam dimasukkan beras ketan yang sudah direndam dengan santan dan dicampur dengan sedikit garam (sesuai selera) dan jangan sampai penuh untuk menjaga beras yang semakin mengembang setelah dimasak. Kemudian menutup bagian cangkang yang terbuka dengan daun pandan. Hampir mirip dengan memasak ketupat, beras ketan yang sudah dimasukkan ke dalam cangkang Landak Laut direbus dan dimasak kurang lebih 1 jam.
Dan jadilah Tehe-tehe dengan ketan yang sedikit padat di dalam cangkang. Mengeluarkan aroma wangi santan dan daun pandan. Bulu Babi dan Landak Laut tidak hanya dijadikan menjadi santapan di beberapa pelosok Indonesia tapi cangkangnya pun digunakan untuk tempat hidangan makanan. This is Indonesia, ayuk kapan ke Derawan mencoba ini lagi? 🙂
There are 2 comments
Waw, rasa makanannya seperti apa yah???
rasanya mirip ketupat namun tehe-tehe ini sedikit lebih padat, gurih dan enak.