Lembar ke 1/365 di tahun 2019 dan banyak hal yang sangat aku syukuri. Beberapa hari lalu aku dan bang Sabar tiba-tiba menghitung berkat luar biasa Tuhan dalam keluarga kami selama satu tahun ini. Sampai buat hiks…hiks…mewek, bahwa sangat banyak hal luar biasa yang bahkan tidak terpikirkan sama sekali terutama dalam keuangan. Sambil mengucap syukur, kuucapkan berulang kali di dalam hatiku bukan karena kekuatanku, “SEMUA HANYA KARNA KEBAIKAN TUHAN“.
Ini adalah postingan #bestnine2018 versi instagram, foto saat mudik bulan Februari pensiun bapak, trip ke Malang dan ke Lembang bareng keluarga. Nyempil foto tahun 2017 saat menikah dan jalan-jalan ke Derawan. Bersukacitalah kalian yang bisa mudik tahun ini bertemu dengan keluarga karena kami sudah tahun kedua ngga mudik Natal dan tahun baru. Kebetulan belum punya cuti.
Jadi ingat cerita-cerita berjuang bersama bang sabar mulai dari persiapan menikah dengan tekad dan biaya berdua. Perjuangan paling hebat dan aku apresiasi untuk usaha kami berdua. Namun itu cerita tahun 2017 dengan cerita sedih-sedihnya.
2 bulan setelah pesta nikah tepatnya akhir tahun 2017, kami putuskan ambil KPR rumah di Bogor. Awalnya bingung mau bayar pakai apa karena belum bisa saving money habis pesta nikah. Modal berani karena kebetulan ada promo akhir tahun. Yang udah ngajuin KPR udah taulah gimana ribetnya persyaratan pengajuan ini. Untungnya diterima dan tepat Januari kami mulai pusing karena harus membayar DP dan cicilan. Berusaha cari pinjaman sana sini, ke bapak dan teman dekat dan akhirnya bisa terkumpul saat itu juga. Sambil menunggu jula-jula di bulan berikutnya. Waktunya tepat, bahkan tanpa kami pikirkan. Ada jula-jula saat ambil rumah.
Di bulan berikutnya, karena ongkos transportasi yang mahal ke kantor, kami memberanikan diri ambil motor dengan harapan untuk bisa saving. Dan itu juga Tuhan wujudkan. Di akhir bulan 7 rumah kami sudah selesai dan sudah bisa ditempati walaupun ada keterlambatan pengerjaan. Mulai dari tanah kosong sampai akhirnya udah jadi. Bang Sabar selalu rela untuk pergi sendiri ke Bogor cek progres supaya tidak dikerjakan asal-asalan. Katanya kalo bawa aku ke Bogor malah lebih ribet tunggu-tungguan. Mauliate abang hasian 😀
Saat memasuki rumah baru, bersamaan juga dengan last day di kantor dan kedatangan mamak bapak dan adekku karena mereka ingin liburan. Beruntung disaat aku punya freeday sebelum masuk kantor baru. Bang Sabar memberikanku izin untuk ikut liburan. Dan ini cukup mengobati rinduku bertemu keluarga karena tidak mudik.
Bang Sabar juga memberikanku izin dan untuk jalan bareng teman-temanku, mengisi dapurku dan memberikanku waktu sepuas-puasnya explore Singapura saat anniversary kemarin, nanti akan aku tulis di postingan terpisah. Akhirnya tercapai pakai paspor untuk pertama kalinya. 😀
Betapa ribetnya mengatur keuangan selama tahun ini dengan pengeluaran yang udah pasti makin banyak. Bang Sabar mulai ngajarin jd bendahara yang baik budiman dan selalu dalam tahap belajar. Semua excelnya berwarna-warni. hihihihihi. Kami ngga bisa mudik karena kami berdua sama-sama kantor baru dan ini hal yang aku syukuri juga. Bisa mendapat kantor yang dekat stasiun kereta dan bisa bertemu teman-teman baru.
Satu tahun terakhir menjadi moment paling banyak berjuang bersama untuk mewujudkan mimpi, dan aku menyadari jika dilakukan berdua memang lebih menghargai setiap usaha. Semoga tahun lalu menjadi pengantar cerita yang akan semakin meneguhkan tahun yang baru, resolusiku cukup menjadi orang yang lebih baik. Bisa jd berkat bagi banyak orang. Instagram dan postingan di blog bermanfaat bagi orang banyak. Sharing is caring. Sehat selalu dalam menjalani semuanya. Dan makin banyak rejeki supaya bisa traveling lebih sering.
Untuk suamiku, terima kasih sudah menjadi partner yang selalu mendukungku ke arah yang lebih baik. Kita semakin bisa menghargai satu sama lain, bahkan selalu ada didalam kondisi apapun. I love you lelaki luar biasaku, lelaki serba bisa. (Dia paling ngga suka dibilang makasih 😛 )
Ini lagu yang meneguhkanku selama tahun 2018, KJ 408.  Kami sudah siap untuk menuju tahun yang baru. Aku selalu yakin bahwa rancangan Tuhan lebih baik daripada apa yang aku pikirkan. Dan ketika Tuhan katakan, “Ya, jadilah” maka akan terjadi.
There is no comment