Salah satu hal yang paling dirindukan anak rantau Batak adalah masakan kampung. Banyak sekali masakan khas Batak yang sangat aku rindukan seperti Manuk Napinadar, Saksang, Arsik, Ayam Gota, Natinumbor, Naniura, dan masih banyak lagi. Ini adalah makanan yang sering dimasak mamak ketika kami kecil (Mamak sapaan hangat untuk memanggil ibu). Pada umumnya makanan khas Batak dimasak dengan menambahkan andaliman. Andaliman adalah salah satu rempah khas Sumatera Utara yang hanya bisa tumbuh di dataran tinggi. Bijinya mirip dengan biji lada hitam dan menimbulkan rasa bergetar pada makanan. Ada aroma yang khas dan rasa mangittir (bergetar) kalau kata orang Batak.
Dulu, sangat sulit menikmati semua masakan yg aku sebutkan tadi. Masakan kesukaanku adalah Manuk Napinadar. Ini adalah makanan yang disajikan dengan ayam kampung, darah ayam dan bumbu andaliman beserta rempah lainnya. Sangat jarang orang Batak makan ayam kampung kecuali jika karena ada keluarga yang berkunjung ke rumah atau ada acara tertentu. Ini disebabkan harga bahan dan ayam kampung yang cukup mahal ketika itu. Namun aku sangat beruntung karena bapakku memelihara ayam kampung sampai sekarang. Jadi mamakku sering memasak makanan ini.
Harga biji andaliman ini relatif mahal, karena lumayan sulit didapatkan. Namun untuk di daerah kampungku Samosir sana, karena dekat dengan pegunungan terkadang bisa ditemukan dengan harga murah. Komposisi untuk masakan pun tak perlu banyak, sama dengan rempah lainnya, sejumput saja sudah cukup untuk menciptakan rasa yang pas dilidah.
Setelah tinggal di Jakarta, tak jarang aku mencoba semua makanan khas Batak tadi untuk melepas rindu. Karna ada ingatan tersendiri ketika menikmati makanan ini. Aku ingat masakan buatan mamak yang tak ada duanya. Bahkan di perantauan pun tak akan kutemukan rasa yang sama. Biji andaliman bisa aku temukan di Pasar Senen Jakarta. Dan tak jarang pula aku sampai meminta mamak mengirim andaliman dari kampung, atau aku pesan dari teman-teman yang sedang pulang kampung. Karna, lidah Batakku tak bisa dibohongi untuk rasa yang disebut “mangittir”.
Tak jarang aku mencari tempat makan yang menjual makanan khas Batak dan menggunakan andaliman sebagai bumbu dasarnya. Bahkan aku mencoba mencari di toko e-commerce untuk mencari sambal andaliman. Hingga akhirnya kutemukan di instagram @omiyago.id. Untuk lebih mudah langsung menuju website nya di omiyago.com. Terjawab sudah keinginanku untuk mencari sambal Andaliman. Ngga pake ribet karena sudah siap saji dan tentunya tanpa bahan pengawet. Bisa disajikan menjadi sambal cocol atau dicampur dengan aneka daging atau ikan.
Masakan mamak semakin terasa dekat dan mudah didapatkan. Untuk menjelang hari Ibu, aku ingin sekali menghadiahkan mamak Sambal Andaliman Pedas produk Omiyago. Jadi mamak ngga perlu repot-repot lagi cari Andaliman apalagi saat menjelang Natal dan tahun baru harga yang melambung tinggi. Tinggal beli di website Omigayo, banyak diskon juga. Harga pas di kantong, rasa pas di lidah.
Aku akan beli Sambal Andaliman untuk mamak, dan aneka sambal dari kota lain juga. Tak berhenti aku cek berkali-kali sampai bingung mau pesan apa di Omiyago karena saking banyaknya aneka sambal dari seluruh daerah Indonesia. Aku sudah bisa membayangkan aneka rasa pedas dari masing-masing daerah. Langsung cuzzzzz saja untuk beli Sambal Andaliman dan Sambal Cikur kesukaanku dan akan aku berikan untuk mamak. Aku juga pesan aneka jajanan khas daerah dari seluruh Indonesia untuk aku kirim ke mamak tinggal klik omiyago.com. Lengkap, tinggal klik-klik dan bayar. Semua semakin dipermudah. Semoga nanti mamak suka. 🙂
There is no comment