Aku suka sunrise dan sunset karena warna kuning kemerahan yang ditimbulkan. Seakan menghantarkan pada titik perubahan menyambut terang dan menanti datangnya malam. Kembali terulang hal yang sama untuk mengingat bahwa waktu bukan milik manusia semata. Aku terpukau dengan sunset di kampung halamanku dan di depan kampus Del. Kamu penyuka sunset harus buktikan pergi kesana jika ingin melihat indahnya Danau Toba dipadu warna sinar matahari dan lukisan indahnya langit menutup senja. Hal yang sama aku dapatkan di Pulau Derawan. Sejuta pesona sunrise dan sunset Pulau Derawan terinspirasi untuk aku tuliskan karena teringat akan keindahan yang disuguhkan.
Aku seperti terdampar di satu pulau kecil yang sangat indah dan bisa aku kelilingi dengan berjalan kaki. Pulau yang dihuni oleh penduduk suku Bajau ini memberikan pemandangan yang bisa aku dapatkan mulai dari terbit matahari sampai terbenam tanpa ada penghalang. Bahkan lebih mudah lagi memandang sunset dan sunrise dari dermaga-dermaga kecil yang disediakan masing-masing watervilla yang agak panjang ke arah lautan.
Sesampainya di Derawan aku langsung mengintip sunset karena tiba pada sore hari. View di Derawan Fisheries pas sekali untuk melihat sunset langsung ke laut lepas. Aku hanya bisa terkagum-kagum sambil duduk di tepi watervilla. Menatap sunset dan mengagumi betapa indahnya ciptaan Tuhan.
Aku dan Desi sengaja bangun pagi untuk menikmati sunrise. Titik point untuk melihat sunrise harus berjalan sedikit ke arah ujung pulau jika masuk dari pelabuhan utama. Sesampainya disana sudah banyak sekali orang berlalu lalang untuk melakukan hal yang sama denganku yaitu menanti indahnya kemunculan matahari pagi.
Jangan cuma kagum, ayo kapan kita kesana mencari sunrise dan sunset berdua? Iya berdua aja, sama kamu. *eakkk 😀
There are 2 comments
bagus ya semua sunset nya, magic! 🙂
iya mba dyah, bisa melihat dengan bebas tanpa terhalang benda apapun, karna di laut lepas. Jadi rindu. 🙂