DAILY LIFE
Tetangga Masa Kini

Dulu selalu ngikutin sitcom tetangga masa gitu karena tertarik akan cerita kehidupan bertetangga. Dan tak di sangka keluarga kicik kami pun sekarang sudah masuk ke masa ini. Setahun pertama setelah menikah kami berdua ngontrak di apartemen yang bisa dikatakan ngga kenal depan kiri kanan kamar karena semua orang pada nutup pintu. Kalaupun bertemu orang lain hanya di lift. Bukan hal yang aneh karena kehidupan setiap orang berbeda-beda. Ada yang keluar rumah dini hari, ada yang pagi, sore bahkan malam.

Tidak saling kenal menjadi hal yang biasa. Tapi ada hal yang menakutkan. Jika terjadi sesuatu siapa yang tau? Apalagi kalau tinggal sendiri. Setelah tinggal di Bogor, kami harus beradaptasi dengan orang sekitar yang bisa dikatakan kami sebagai kaum minoritas. Tapi hal yang kusyukuri ternyata sangat banyak orang baik. Sudah menuju 3 tahun tinggal disini dan kami cukup nyaman.

Kehidupan di kota mungkin agak sedikit berbeda dengan di kampung. Disini cenderung lebih banyak orang stay di rumah bersama keluarga. Keluar rumah seadanya hanya hari sabtu pagi. Jadi sedikit mengurangi mulut mengundang dosa.

Ada yang toxic people nggak? Mungkin akan selalu ada. Ini salah satu alasan mengapa sangat penting untuk tidak mencampuri kehidupan orang lain. Sangat diperlukan untuk bijak mengontrol mata, mulut dan telinga supaya tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain. Mungkin bahasa sederhananya, tidak perlu mengomentari kehidupan orang lain jika kita tidak dirugikan.

Dan…aku sangat bersyukur dikelilingi orang baik. Dan semoga akan begitu sampai selamanya. Aku juga bersyukur tetanggaan dengan teman sendiri, bahkan kunci rumah udah ada sama mereka. Jadi kalau kami berpergian udah yakin kalau rumah aman. Benar kata orang, kalau ada apa-apa dengan kita orang yang pertama kali hadir adalah tetangga. Jadi harus tetap menjaga hubungan yang baik.

Serunya punya tetangga, bisa pinjam garam, pinjam palu, pinjam ini itu dan berbagi ini itu. Minta tolong ke tetangga pasang lampu dan pasang gas kompor juga salah satunya. Sungguh tak mungkin minta tolong ke bapak kami di kampung. Oh iya…disini itu sangat familiar juga berbagi makanan jika ada acara seperti aqiqah anak, ulang tahun, baru pindah rumah dan masih banyak lagi. Biasanya kami juga kebagian daging kalau lagi Idul Adha (hehehehe).

Baca juga : Liburan di Samosir, Memanggang Babi Guling Bersama Keluarga

Selain kebagian makanan saat ada acara, dapet tanaman dari tetangga, kami juga sering dianter makanan. Dalam bahasa Batak disebut mamiring. Walaupun sederhana, tapi indah rasanya bisa icip-icip. Menikmati masakan tetangga dan kami pun belajar untuk melakukan hal yang sama. Kebanyakan ngga sempat aku foto. Semoga untuk waktu yang panjang Tuhan akan selalu menempatkan kami ditengah orang-orang baik. Karna dengan bertemu orang-orang baik sedikit banyak mengurangi keluh kesah tentang kehidupan ini.

Terima kasih juga kado tahun baru dari tetangga kami dan makanan yang sudah dianter ke rumah. Happy new year untuk semua teman borukaro. Semoga tahun ini menjadi tahun yang penuh sukacita dan kebahagian untuk kita semua.

tetangga masa kini





tetangga masa kini

Dapat lapis Bogor dari orang Bogor untuk orang Bogor (hahaha)

About author

borukaro

Anak Pulau Samosir yang terdampar di antah berantah. Anggap saja anak IT abal-abal yang suka nulis. Paling suka jalan dan makan, nonton dan tidur.

Montessori di Rumah (1)

Montessori di Rumah : Memanfaatkan Kardus dan Bubblewrap Bekas

Terkadang banyak sekali yang ingin aku share di bl...

Read more
paprika kebun sayur mini

Panen Kebun Sayur di Rumah Sendiri

Masih ingat dengan kesibukan banyak orang selama p...

Read more
Butter Cookies (1)

Resep Semprit Jadul, Butter Cookies Lumer di Mulut

Semprit jadul atau yang lebih dikenal dengan butte...

Read more

There is no comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *