Montessori di Rumah : Memanfaatkan Kardus dan Bubblewrap Bekas


Terkadang banyak sekali yang ingin aku share di blog ini. Tapi karena keterbatasan waktu dan ngga selalu bisa mengabadikan melalui foto, jadi beberapa kegiatan montessori di rumah akan aku tulis menjadi satu postingan. Belakangan kegiatan montessori menjadi sangat populer bahkan sudah mulai ramai sekolah khusus montessori. Ada juga jenjang pendidikan diploma montessori yang bisa diambil.

Beberapa kegiatan montessori di rumah aku mulai untuk anakku sejak 1 tahun dan sangat mudah untuk diterapkan. Banyak sekali latihan dan kegiatan montessori yang bisa kita temukan diinternet. Dimulai dari kegiatan montessori anak usia 1 tahun.

Harapannya semoga teman-teman yang membaca blog ini bisa mempraktekkannnya dengan anak-anaknya. Kamu bisa googling tentang apa metode montessori ini dan apa capaiannya supaya lebih paham. Namun menurutku, motode montessori ini berupa kegiatan yang bersifat edukatif. Dapat dilakukan dengan cara yang lebih menyenangkan dan sederhana sesuai dengan perkembangan dan minat anak guna mengasah kemampuan dan kemandirian anak.

Konsep mudahnya, bagaimana bisa membuat metode pembelajaran dengan media yang ada dengan cara yang menyenangkan. Dan sekarang banyak sekali mainan montessori yang dijual untuk mempermudah orang tua yang mungkin tidak bisa membuat sendiri. Ini yang aku beli ketika anakku masih dibawah satu tahun dan sangat berguna untuk melatih otot tangan, koordinasi mata dan tangan, juga pengenalan warna. Mainan montessori di rumah lebih banyak bisa cek di toko ini.

Selain bermain kotor-kotoran, main air, membaca buku, main di playground, kira-kira beginilah aktifitasku setiap hari dengan anakku. Sebisa mungkin menyempatkan salah satu diantaranya (walaupun kadang susah juga ya bunnnn).

Karena tema kali ini adalah memanfaatkan barang bekas, ini beberapa hal yang kucoba dengan anakku. Target utamanya supaya dia sibuk main, keluar dari rumah, belajar warna, melatih otot tangan dengan memegang kuas dan menekan sedotan plastik, memungut bunga-bunga berguguran dan biji-bijian di taman. Dan yang terpenting, menambah kosakata baru dengan melihat benda-benda yang dia temukan. Tentu saja mamak bahagia, karena ujung-ujungnya berkedok “pengiritan” hahahahaha. Hanya perlu kreatif dan meluangkan waktu saja. Perlahan-lahan kami juga bisa berdiskusi tipis-tipis dan sesekali berdebat ala anak toddler. Makin familiar dengan kosakata, “NO mamak”, “Bukan begitu mamak”.

Kegiatan yang aku share ini semuanya sederhana. Alat dan bahan nya pun simple sekali.

Membuat pohon dari kardus dan bubblewrap bekas

Kami punya banyak kardus bekas dan bubblewrap dari paket. Dan tentu saja rasanya sayang kalau langsung dibuang. Biasanya aku habiskan waktu untuk mencari ide akan dibuat menjadi apa. Untuk bagian gunting menggunting, baiknya tetap dampingi anak ya. Pengalaman anakku, dia menggunting rambutnya sendiri sampai mamaknya syok banyak rambut dilantai hasil karya gunting rambutnya sendiri.

Yang dibutuhkan untuk membuat pohon: 
  • Gunting
  • Wadah untuk cat.
  • Kardus bekas yang sudah ditempel kertas HVS
  • Bekas box snack untuk batang pohon. Atau bisa kertas apa saja
  • Kuas
  • Lem untuk menempel

Cat warna biasanya aku beli dari toko ini. Murah dan banyak pilihan warnanya. Selain itu, karna isinya sedikit biasanya sekali pakai bisa langsung buang. Cat ini kurang aku rekomendasikan untuk dipakai berulang karena cepat kering walaupun sudah ditutup rapat. Paket komplit dengan kuas bisa dicek dishopee  atau di tokped ini.

Manfaat kegiatan :
  1. Anak belajar memakai kuas dan gunting yang dibutuhkan untuk usia pra-sekolah.
  2. Anak belajar mewarnai di area yang ditentukan.
  3. Belajar macam-macam warna.
  4. Belajar kosakata baru seperti kering dan basah, pohon besar dan kecil, bersih dan kotor, daun berguguran dll.
  5. Anak belajar bentuk.
  6. Anak belajar berhitung.
  7. Untuk anak yang lebih besar, bisa belajar mix warna primer untuk menghasilkan warna baru.
  8. Mamaknya juga harus ikut belajar dan kreatif supaya hasilnya lebih menarik. ^^

Setiap diajak main cat warna-warni menjadi favorit anakku karena bisa bermain kotor tanpa dilarang. Kegiatan seperti ini lumayan bisa membuat anakku sibuk sendiri tanpa harus didampingi. Namun untuk anak yang masih kecil, tetap harus didampingi orang tua yah. Supaya aman dan bisa kita pandu target yang ingin dicapai.

Untuk usia anakku, mewarnai di area yang ditentukan masih agak sulit. Begitupun dengan mewarnai dibatas garis. Karena masih proses belajar. Jadi dia cuma melukis bubblewrap di bagian tengah saja. Jadi tetap dibantu orang tua untuk mewarnai dibagian paling pinggir.

Percobaan lain dengan membuat pohon musim gugur. Anakku mencoba mewarnai seperti gambar di buku yang sedang dia baca. Seperti sebelumnya, aku buat daun bentuk lingkaran.

Menyusun bunga pada kardus bekas paket

Mirip seperti sebelumnya, kami jg memanfaatkan kardus bekas. Pengerjaannya juga sangat simpel. Biasanya aku bawa anakku jalan pagi atau jalan sore sambil main di komplek perumahan. Kuminta dia membawa tas atau keranjang sambil mencari biji-bijian dan bunga yang berguguran atau rumput-rumput di taman. Biasanya akan dia bawa pulang dan jadi bahan mainan di rumah.

Yang dibutuhkan untuk membuat bunga : 
  • Gunting
  • Obeng/paku
  • Kardus bekas dibentuk sesuai keinginan
  • Bunga

Kardus paket yang masih bagus biasanya aku simpan untuk bisa digunakan kembali. Namun jika butuh kardus prakarya yang lebih besar aku beli dari toko ini. Bisa juga digunting untuk ukuran yang lebih kecil.

Manfaat kegiatan :
  1. Anak pra-sekolah bisa belajar menggunting bentuk apapun yang diinginkan.
  2. Anak belajar melubangi kertas dengan obeng atau paku.
  3. Melatih otot tangan memasukkan bunga ke dalam lubang.
  4. Melatih kesabaran dan konsentrasi anak dengan mengisi semua lubang pada kardus.
  5. Anak juga bisa memanfaatkan kardus yang dilubangi untuk montessori menjahit pola.
  6. Menambah kosakata baru anak seperti didorong, ditarik, dipungut, dibuang, bunga busuk, bunga bagus, mengenal warna-warna bunga dan mengenal hewan yang ada di taman.

Untuk anakku, memasukkan bunga ke dalam lubang masih sering ada yang terlewat. Ide montessori ini sudah sering kami lakukan berulang dan hal yang paling dia suka adalah mengumpulkan bunga-bunga yang berguguran. Dan dia cukup menikmati kegiatan ini apalagi jika aku ajak sambil main di taman dan melihat hewan-hewan kecil yang ada disana.

Mewarnai kapas dengan sedotan

Membuat kura-kura, pelangi dan domba dengan memanfaatkan kardus bekas. Aku mencoba beberapa warna. Dan bisa kamu coba dengan menggambar dan membentuk hewan apapun yang sedang difavoritkan anak. Kegiatan ini lumayan mudah dilakukan setelah berkali-kali percobaan. Awalnya anak mungkin akan belajar menekan-nekan pipetnya dulu, kemudian akan belajar menuang cairan di atas kapas. Untuk yang tidak punya pipet, kegiatan ini bisa diganti dengan menggunakan sendok.

Yang dibutuhkan untuk membuat pelangi warna warni: 
  • Kapas bulat atau bisa pakai kapas medisoft bayi.
  • Wadah untuk cairan warna-warni. Aku pakai pewarna makanan untuk mewarnai air.
  • Kardus bekas untuk menempel kapas
  • Lem untuk menempel kapas
  • Pipet plastik atau pipet obat.
  • Kepala domba aku bentuk dari bekas kotak snack.

Untuk anak pra-sekolah bisa menggunakan warna primer terlebih dahulu yaitu merah, kuning dan biru.

Manfaat kegiatan :

  1. Anak belajar menekan-nekan sedotan untuk menghisap air. Kegiatan ini untuk melatih otot tangan dan jari yang dibutuhkan untuk persiapan menulis di usia pra-sekolah.
  2. Anak belajar mewarnai di area yang ditentukan.
  3. Belajar macam-macam warna.
  4. Belajar warna baru yang dihasilkan dari mix warna primer.
  5. Anak belajar menghitung sederhana.

Percobaan lain, aku mencoba membentuk domba supaya lebih menarik. Jadi anakku mencoba membuat domba warna-warni sesuai warna yang dia inginkan. Walaupun belum bisa menuang sempurna pada kapas putih, cukup terbantu karena kapas menyerap airnya dengan cepat.

Bentuk kepala dan kaki domba ala kadarnya, yang penting mirip dan anakku tau itu domba. ^^

Pada dasarnya kami sudah punya semua bahan dan alat untuk bikin prakarya di rumah. Beli sesekali yang benar-benar butuh saja. Karena punyaku waktu masih gadis masih banyak dan sekarang diturunkan ke anakku.

Percayalah gaesss…melakukan montessori di rumah tak seindah kelihatannya. Kadang baru dimulai, anakku udah ngga mau main karna mau main yang lain. Yaudahlah…aku aja yang main. Kadang mau divideoin ngga mau. Kadang baru mulai sudah tumpah ini itu. Lebih sering lagi, tujuan melakukan ini supaya dia sibuk jadi mamaknya bisa masak, malah anaknya pengen ditemani. Jadi benar-benar harus curi waktu dan ngasih waktu apalagi kalau sudah aku janjikan sebelumnya, pasti ditagih besoknya. Sebisa mungkin dipersiapkan beberapa hari sebelum, supaya bisa terealisasi.

Aku salut sama guru TK yang sabarnya seluas samudra, karna kadang kesabaran mamak2 juga diuji ketika anak main. Jadi ya memang harus mengurangi ekspektasi sama anak. Karena harusnya semua kegiatan montessori adalah kegiatan yang menyenangkan. Semoga nanti kalau anakku sudah besar, dia tau kalau ini kegiatan yang menyenangkan.

Dan terima kasih untuk anakku yang mau bekerja sama. Kita belajar dan bermain bersama. Semoga waktu mamak tidak kurang untukmu. ^^

Baca juga : Download Worksheet Activity Printable GRATIS untuk Menemani Anak di Rumah.